Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur. Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliyaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka ragam.
Secara garis besar, menurut morfologinya galaksi dibagi menjadi tiga tipe (jenis) yaitu galaksi spiral, galaksi elips, galaksi spiral berpalang, dan galaksi tidak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk dan penampakan galaksi-galaksi tersebut.
■ Galaksi bentuk spiral
Pada galaksi ini terlihat adanya roda-roda Catherina di dalamnya, dengan lengan-lengan berbentuk spiral yang keluar dari pusat yang terang. Sekitar 60% dari galaksi berbentuk spiral.
■ Galaksi bentuk spiral berpalang
Pada galaksi ini terlihat dari bagian ujung suatu pusat keluar lengan-lengan spiral galaksi. Sekitar 18% dari jumlah galaksi di jagad raya ini berupa spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang terpotong.
■ Galaksi bentuk elips
Galaksi ini berbentuk elips, dari berbentuk hampir menyerupai bola kaki sampai pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby. Sekitar 18% galaksi di jagad raya berbentuk elips.
■ Galaksi bentuk tak beraturan
Galaksi berbentuk tak beraturan, atau tidak mempunyai bentuk tertentu, sekitar 4% galaksi di jagad raya berbentuk tak beraturan.
Secara umum, galaksi mempunyai empat ciri atau karakteristik, di antaranya adalah sebagai berikut.
Ruang antara galaksi yang satu dengan yang lainnya berisi zat intergalaksi yang juga dapat disebut zat interstellair yang berisikan proton, elektron, dan ion lain yang bergerak simpang siur dalam jagad raya. Ahli astronomi yang banyak menjelaskan tentang galaksi antara lain: Edwin Hubble, Nu Mayol, dan Harlow Shapley. Terdapat jutaan bahkan milyaran galaksi di alam semesta atau jagad raya ini.
Di antara sekian banyak galaksi di jagat raya, ada satu galaksi yang spesial bagi manusia, yaitu galaksi Bima Sakti. Kenapa dikatakan spesial? Tentu saja karena galaksi Bima Sakti adalah galaksi di mana planet Bumi bersemayam atau dengan kata lain, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan berada di ruang galaksi Bima Sakti. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai galaksi bima sakti.
Tentang Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bimasakti memiliki nama lain The Milky Way Galaxy (Inggris), De Melkweg (Belanda), Susunan Jalan Susu, dan Jalur Bintang Kali Serayu. Galaksi Bima Sakti ditemukan pada tanggal 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris bernama William Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri atas 400 milyar bintang dan merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya. Dengan kata lain, Bumi tempat kita hidup terletak di galaksi Bimasakti ini.
Galaksi Bimasakti termasuk galaksi spiral berbentuk seperti cakram dengan garis tengah kira-kira 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Bintang yang lebih tua ditemukan di pusat tonjolan dengan ketebalan 20.000 tahun cahaya. Bintang yang lebih muda ditemukan di lengan spiral.
Pusat galaksi berada dalam gugusan bintang Sagitarius. Kutub utaranya di Coma Berenices, sedangkan kutub selatannya di Sculptor. Matahari ada di sudut dalam lengan spiral Carina Cygnus kira-kira 32.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Diperkirakan galaksi Bima Sakti berumur 12-14 biliun tahun dan terdiri atas 400 biliun bintang.
Untuk membayangkan bagaimana kira-kira bentuk galaksi kita, maka kita dapat membayangkan dua buah telur mata sapi yang bagian bawahnya disatukan. Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan menempuh jarak sekitar 9,5 juta juta kilometer. Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 juta juta km.
Ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 × 9,5 juta juta km, atau 950 ribu juta juta km (950 diikuti oleh 15 buah nol di belakangnya). Untuk memudahkan perhitungan, digunakan satuan jarak yaitu tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi kita sekitar 10.000 tahun cahaya. Lalu, di mana letak Matahari kita? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti.
Matahari bukanlah bintang yang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200 milyar buah bintang anggota Bima Sakti. Bintang-bintang anggota Bima Sakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota dari sistem tiga bintang Alpha Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.
Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi di alam semesta ini. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 500 cm di Mt. Palomar mungkin sampai kira-kira satu milyar buah galaksi. Jadi, tidak salah jika kita mengira bahwa jika mempunyai teleskop yang lebih besar, kita akan dapat melihat jauh lebih banyak lagi. Berikut ini contoh beberapa galaksi yang ada di alam semesta beserta jaraknya jika dihitung dari Bumi.
Tabel Beberapa Galaksi yang Terdapat di Alam Semesta
Sebelum kita memiliki metode pengukuran jarak yang cukup baik, para astronom mengira Bima Sakti adalah keseluruhan dari alam semesta. Bercak-bercak cahaya yang tampak di langit pada mulanya diklasifikasikan sebagai nebula (kabut), yang juga adalah anggota Bima Sakti. Dikenal ada dua macam nebula, yaitu nebula gas dan nebula spiral.
Harlow Shapley dan George Ellery Hale, merupakan dua orang astronom yang amat berjasa membangun pengertian tentang galaksi. Shapley telah mengembangkan metode untuk mengukur diameter Bima Sakti, sedangkan Hale, amat besar perannya dalam pengembangan teleskop-teleskop besar, yang digunakan untuk pengamatan bintang-bintang dan nebula.
Atas jasa merekalah, sehingga kita mengetahui bahwa yang semula disebut nebula spiral itu adalah galaksi yang juga seperti Bima Sakti, terdiri atas ratusan juta sampai milyaran bintang, dan berada amat jauh dari kita, jauh di luar Bima Sakti. Melalui jalan yang telah mereka rintis, kita menyadari bahwa Bima Sakti hanyalah satu dari sekian banyak galaksi yang bertebaran di alam semesta yang amat luas ini.
Galaksi Bima sakti dapat terlihat jika malam hari langit bersih, bulan tidak menampakkan diri (bulan mati). Kita akan melihat selempang putih membentang di Belahan Bumi Selatan dan kelihatan seperti bintik-bintik kabut yang jumlahnya berjuta-juta. Selempang itulah sebagaian dari galaksi Bima Sakti. Keadaan galaksi Bimasakti adalah sebagai berikut.
■ Inti Galaksi Bimasakti terletak di arah gugusan bintang sagitarius ± 35 juta tahun cahaya dari matahari.
■ Bimasakti berbentuk keping atau roda cakram, dan porosnya sebagai inti sistem.
■ Corak atau struktur spiral dengan massa lebih kurang 100 miliar massa matahari yang sebagian besar tidak terlihat dalam kabut gelap atau bintang yang hampir padam.
■ Garis tengah susunan perbintangan 80.000–10.000 tahun cahaya dan tebalnya 3.000 tahun cahaya sampai mencapai 15.000 tahun cahaya di tengahnya.
■ Matahari berada pada jarak 30.000–35.000 tahun cahaya dari pusat sistem galaksi.
■ Matahari dengan bintang-bintang lain sebagai sistem lokal dalam ruang matahari berada. Kecepatan berputar 450 km/detik dalam waktu 225 juta tahun (kosmis) untuk sekali berputar lengkap.
Kenapa Dinamakan Galaksi Bima Sakti?
Galaksi Bima Sakti adalah julukan untuk galaksi yang kita huni, namun tahukah kalian asal nama tersebut? Nama Bima Sakti dicetuskan oleh Presiden RI pertama, Soekarno. Konon Soekarno terinspirasi nama itu ketika ia melihat pemandangan Bima Sakti yang tampak seperti lukisan naga samudera yang membelit tubuh Bima ketika dia mengunjungi Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung.
Menurut Soekarno, pusat Bima Sakti seperti menggambarkan bayangan hitam dan aura cemerlang menggambarkan tokoh pewayangan Bima, menurut Info Astronomi. Namun seperti diketahui, Galaksi Bima Sakti sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda di setiap negara.
Today I Found Out mengatakan bahwa tidak ada orang yang tahu pasti asalnya nama Milky Way. Dalam Bahasa lain, Milky Way juga memiliki nama lain yang berhubungan dengan cerita mitos asli setempat seperti di Finlandia dengan “Linnunrata” yang berarti “jalan burung”.
Dalam mitologi Finlandia, dunia terbentuk dari semburan telur yang mengalir. Langit adalah cangkang telur sedangkan Bumi seperti yang kita ketahui dipercaya datar. Tetapi, tidak semua Bahasa demikian. Beberapa bahasa memilih menerjemahkan Milky Way secara langsung dalam bahasanya seperti Jerman dengan “Milchstrasse” dan Norwegia dengan “Melkeveien”.
Sekian Dan Terima Gajih
No comments:
Post a Comment