Tuesday, February 26, 2019

Tanah Kapur


Tanah kapur merupakan jenis tanah di Indonesia yang berasal dari batuan kapur. Tanah kapur bersifat tidak subur. Meski demikian, tanah ini masih bisa ditanami tanaman seperti pohon jati. Tanah kapur banyak terdapat di daerah Blora, Pegunungan Kendeng, serta Pegunungan Seribu Yogyakarta.
Tanah kapur juga bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni tanah renzina dan tanah mediteran. Tanah Renzina merupakan jenis tanah kapur yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi. Karenanya, tanah ini memiliki ciri khas warna hitam dan miskin zat hara. Sebagian besar tanah renzina ditemukan di daerah berkapur seperti Gunungkidul Yogyakarta.
Sedangkan tanah mediteran merupakan jenis tanah kapur yang terjadi dari hasil proses pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah mediteran kemerahan sampai coklat dan memiliki sifat kurang subur. Meski kurang subur, tanah kapur meditaran masih cocok untuk ditanami tanaman jati, palawija, jambu mete dan tembakau.

Tanah Podzolik


Tanah Podzolik merupakan tanah yang proses pembentukannya dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi serta suhu yang rendah. Ciri khas tanah podzolik adalah kandungan unsur haranya yang sedikit, bersifat basa jika terkena air, mengandung kuarsa, bersifat tidak subur serta memiliki warna merah sampai kuning.
Tanah podzolik cocok ditanami dengan tanaman kopi, karet dan teh. Daerah persebaran tanah ini kebanyakan ada di daerah pegunungan tinggi Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

Tanah Organosol (Gambut)


Tanah organosol juga sering dikenal dengan sebutan tanah gambut. Tanah ini terbentuk dari proses pelapukan bahan -bahan organik, seperti dari sisa pembusukan tanaman rawa. Pembusukan bahan organik yang terjadi pada tanaman ini terjadi kurang sempurna karena selalu tergenang air.
Karena pembusukan yang terjadi kurang sempurna, tanah gambut cenderung bersifat asam hingga sangat asam. Karena selalu tergenang air, jenis tanah gambut ini kurang baik untuk pertanian. Tanah gambut banyak terdapat di daerah pasang surut, seperti di Papua bagian barat, Kalimantan Barat, Sumatra bagian timur, Jawa, pantai barat Sumatra, dan pantai Kalimantan Timur.

Tanah Humus


Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Berbagai tumbuhan yang membusuk ini membuat tanah humus mengandung unsur hara yang tinggi. Artinya, tanah ini pun bersifat sangat subur.
Tanah humus juga sering digolongkan dalam kategori tanah organosol atau yang berasal dari bahan organik. Hanya saja, pembusukan dari bahan organik ini terjadi secara sempurna sehingga sifatnya menjadi sangat subur.
Tanah humus byanyak terdapat di Pulau Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan dan Papua. Tanah jenis ini sangat cocok untuk ditanami tanaman padi, nanas dan kelapa.

Tanah Vulkanis


Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari abu gunung api atau vulkanis atau material letusan gunung api yang sudah mengalami pelapukan. Tanah vulkanis mengandung banyak unsur hara sehingga sifatnya sangat subur.
Karena subur, tanah ini baik dan sering digunakan sebagai ladang pertanian. Tanah vulkanis banyak ditemukan di wilayah Jawa terutama Bandung dan Garut, Bali, dan Sumatera di sekitaran Danau Toba.
Tanah vulaknis dapat dibedakan dalam dua kelompok, yakni tanah regosol dan latosol. Ciri tanah regosol adalah tanah vulkanis yang mempunyai butir kasar, berwarna kelabu sampai kuning serta mengandung bahan organik yang sedikit.
Tanah regosol cocok untuk ditanami tanaman tembakau, palawija serta buah -buahan. Daerah yang banyak terdapat tanah regosol adalah di wilayah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.
Sedangkan tanah latosol adalah tanah vulkanis yang memiliki ciri khas dari warnanya yang merah hingga kuning dan mengandung bahan organik sedang dengan sifat yang asam. Tanah latosol cocok untuk ditanami tanaman padi, karet, kopi, kelapa dan palawija. Tanah latosol banyak terdapat di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Minahasa, Jawa dan Papua.

Tanah Aluvial




Aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk karena endapan.Daerah endapan terjadi di sungaidanau yang berada di dataran rendah, ataupun cekungan yang memungkin kan terjadinya endapan. Tanah aluvial memiliki manfaat di bidang pertanian salah satunya untuk mempermudah proses irigasi pada lahan pertanian.  Tanah ini terbentuk akibat endapan dari berbagai bahan seperti aluvial dan koluvial yang juga berasal dari berbagai macam asal. Tanah aluvial tergolong sebagai tanah muda, yang terbentuk dari endapan halus di aliran sungai. Tanah aluvial dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena kandungan unsur hara yang relatif tinggi. Tanah aluvial memiliki struktur tanah yang pejal dan tergolong liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50%. Contoh tanah aluvial di Indonesia antara lain: sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, Sungai Opak, dan Sungai Glagah. Tanah aluvial umumnya terbentuk di daerah sungai besar, salah satu contoh lainnya adalah tanah aluvial yang berada di Sungai Nakdong, Korea Selatan.

Pengertian Angin Muson Barat Dan Timur

Angin Muson Barat Bertiup pada  bulan Oktober sampai April ,yaitu pada saat posisi semu matahari di berada  belahan bumi selatan. Posisi inilah yang menyebabkan tekanan udara yang tinggi di Asia dan tekanan udara yang rendah di wilayah  Australia membuat angin bertiup dari benua Asia ke benua Australia. Pada perjalan dari Asia ke Australia Angin melewati samudra Hindia sehingga angin tersebut mengandung banyak uap air yang menyebabkan pada bulan Oktober sampai bulan Maret di Indonesia terjadi musim hujan.


Angin Muson Timur bertiup pada bulan April sampai Oktober,ketika letak semu matahari di sebelah belahan bumi utara, sehingga menyebabkan tekanan udara wilayah benua Asia menjadi rendah dan tekanan udara wilayah benua Australia menjadi tinggi, hal tersebut menyebabkan angin bertiup dari benua Australia ke Benua Asia. Karena angin tersebut harus melewati daerah gurun yang luas di Benua Australia sehingga Udara sidikit mengandung uap air dan bersifat kering. Hal tersebutlah yang menyebabkan di Indonesia pada bulan-bulan tersebut menjadi musim kemarau.


Pengertian Angin Muson

Angin Muson merupakan gerakan massa udara yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan juga samudera. Kata “muson” sendiri nampaknya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab yang mempunyai arti “musim”. Kata ini merupakan kata yang paling sering digunakan untuk merujuk kepada perubahan musimah arah angin yang terjadi di sepanjang pesisir Samudera Hindia, khususnya di Laut Arab, yang bertiup dari arah barat daya dalam waktu setengah tahun, lalu kemudian dari arah timur laut untuk setangah tahunnya lagi.
Angin muson ini diperkirakan pertama kali digunakan untuk berlayar atau melaut, yakni oleh pelaut Yunani yang melegenda yaitu Hippalus. Dalam legendanya, secara tradisional Hippalus dianggap sebagai orang pertama yang mrnggunakan angin muson ini untuk mempercepat pelayarannya di sepanjang Samudera Hindia. Bahkan nama kuno untuk menyebut angin muson di daerah ini adalah “Hippalus”. meskipun demikian ada yang yang menyatakan bahwasannya Hippalus kemungkinan hanyalah orang pertama dari bangsa Yunani yang memanfaatkan angin muson karena para pelaut Yaman telah melakukan perdagangan dengan India sudah lama pada mesa sebelumnya

Pengertian Angin Barat Dan Angin Timur

  1. Angin Barat
Salah satu jenis dari angin tetap adalah angin barat. Mungkin kita masih asing dengan istilah angin barat karena jarang kita dengar namanya. Yang dimaksud dengan angin barat adalah angin yang bertiup dari daerah sub tropis ke arah kutun hingga pada garis lintang 60 derajat. Angin ini terjadi ke dua daerah lintang baik lintang utara maupun lintang selatan. Angin barat ini merupakan angin yang bergerak dari arah etesia (daerah perbatasan antara daerah angin pasat dengan angin barat), yakni sekitar lintang 30 derajat hingga 40 derajat ke arah lintang sedang (lintang 60 edrajat) yang merupakan daerah yang memiliki tekanan rendah. Angin barat ini selalu berubah terutama di belahan Bumi selatan, hal ini karena jarang ditemui pulau. Akibatnya para pelaut menyebut daerah ini dengan roaring forties.
  1. Angin Timur
Selain angin barat, jenis angin tetap selanjutnya adalah angin timur. Sesuai dengan namanya, angin timur ini merupakan kebalikan dari angin barat. Angin timur merupakan angin yang berasal dari daerah timur dan terdapat pada batas kutub. Angin timur ini tentu saja bersifat dingin, hal ini karena angin ini berasal dari daerah kutub. Di wilayah kutub yang memiliki suhu renda namun tekanan yang tinggi, bergerak sebuah angin yang menuju ke lintang sedang oleh gaya  Coriolis menjadi angin timur ini. Angin timur memiliki sifat yang dingin. Pertemua antara massa uadar panas dan dingin disebut dengan front kutub, hal ini ditandai dengan banyaknya hujan dan juga angin ribut.

Pengertian Awan Altostartus (As)



Altostratus (As) adalah awan yang berbentuk lembaran dan sering berbentuk satu struktur berserat. Awan altostratus dapat diikuti oleh keluarnya endapan dari dalam awan baik bentuk airsalju, atau kristal es, atau biasa disebut presipitasi, yang meluas dan dalam waktu yang cukup lama. Altostratus dapat membentuk korona, selain itu bulan atau matahari terlihat pucat jika dilihat melalui awan ini.
Altostratus berada di ketinggian medium atau berkisar 2.000 m - 7.000 m. Awan ini berwarna abu-abu atau biru keabu-abuan yang menutupi langit dengan sebaran yang luas. Altostratus dapat menimbulkan gerimis, hujan ringan hingga sedang, atau salju yang cukup terjadi cukup lama, awan ini terbentuk menjelang badai, biasanya terbentuk pada sore hari sedangkan hujan yang dihasilkan terbentuk pada malam hari. Awan ini diklasifikasikan sebagai nimbostratus ketika menghasilkan hujan yang sampai menyentuh tanah atau permukaan bumi Awan altostratus lenticularis dapat terbentuk akibat angin kencang, awan jenis ini tidak menghasilkan hujan.

Monday, February 25, 2019

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

1. Neil Alden Armstrong

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Neil merupakan manusia pertama di dunia yang berhasil menginjakkan kakinya di bulan pada tahun 1969. Menggunakan pesawat luar angkasa Apollo 11, ia berhasil mendarat di bulan selama 21 jam 36 menit 21 detik.Di sana Neil mengambil sampel bebatuan bulan, memasang seismograf dan menancapkan bendera Amerika Serikat. Neil Amstrong meninggal pada 25 Agustus 2012 di usianya yang ke-82 tahun.



2. Edwin “Buzz” Aldrin

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Edwin merupakan astronom yang turut serta dengan Neil Amstrong pada misi Apollo 11. Ia berhasil menginjakkan kakinya di bulan 20 menit setelah Neil Amstrong. Edwin pensiun dari NASA pada tahun 1971. Setelah itu ia lebih memilih menjadi penulis beberapa buku yang membahas tentang pengalamannya di luar angkasa.



3. Charles “Pete” Conrad

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Charles menjadi orang ketiga yang mendaratkan dirinya di bulan dalam misi Apollo 12. Ia mendarat saat terjadi badai petir yang cukup besar. Kalimat pertama yang ia lontarkan saat di bulan adalah “Ya, ini mungkin kecil bagi Neil Amstrong, tapi ini adalah hal yang besar bagi saya.” Charles meninggal pada usia 69 tahun pada 1999.



4. Alan L. Bean

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Alan Bean mendarat di bulan bersama Charles Conrad dalam misi Apollo 12. Alan merupakan astronot yang dikenal memiliki jam terbang di luar angkasa cukup panjang. Secara keseluruhan, dia berhasil terbang di luar angkasa selama 1671 jam 45 menit. Alan pensiun dari NASA pada tahun 1981. Dia menghabiskan masa tuanya dengan menggambar lukisan luar angkasa.



5. Alan Shepard

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Alan Shepard merupakan salah satu penggagas misi Apollo. Dia adalah orang Amerika pertama yang berhasil terbang ke luar angkasa pada tahun 1961. Dia juga terpilih sebagai orang pertama yang akan mendarat di Merkurius, namun karena dia tiba-tiba mengalami gangguan pendengaran, proyek itu dibatalkan.

Dia kembali mendapatkan kesempatan ada tahun 1971 setelah ditunjuk menjadi kapten misi Apollo 14 untuk mendarat di bulan. Alan menghabiskan 9 jam 17 menit untuk menjelajahi permukaan bulan. Uniknya ia sempat mencoba bermain golf saat di bulan.



6. Ed Mitchell

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Dia menjadi orang keenam yang berhasil menginjakkan kakinya di bulan. Bersama dengan Alan Shepard ia bertugas sebagai pilot Apollo 14. Ed pensiun dari NASA pada 1972 dan mendirikan sebuah instansi yang membahas ilmu tentang psikis dan paranormal. Dia percaya bahwa UFO itu ada namun pemerintah selalu menutupinya.



7. David Scott

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

David terpilih sebagai astronot pada 1963 dan mendapat kesempatan untuk terbang dengan Neil Amstrong dalam misi Apollo 9 untuk mengetahui permukaan bulan. Dia kemudian terpilih menjadi kapten Apollo 15 yang berhasil mendarat di sebuah pegunungan di bulan.David menghabiskan waktu selama 18 jam untuk menjelajahi bulan mengggunakan kendaraaan bernama lunar roving vehicle. David pensiun dari NASA pad 1977 dan menjadi konsultan TV acara luar angkasa.



8. James Irwin

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

James menjadi orang kedelapan yang mendarat di bumi bersama david scott pada misi Apollo 15. Dia bertuga mengumpulkan sampel bebatuan bulan. Ada peristiwa mengkhawatirkan ketika james berada di bulan dimana jantungnya terpantau mengalami gangguan oleh dokter dari bumi. Beruntung dia masih bisa kembali ke bumi dalam keadaan selamat.

9. John Young

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

John Young mendaratkan dirinya di bulan pada misi Apollo 16. Sebelumnya ia telah berpengalaman terbang memimpin Gemini, pesawat ulang-alik luar angkasa dan apollo 10. John menjadi astronot terlama di NASA dengan masa pengabdian selama 42 tahun. Dia pensiun pada 2004.



10. Charles Duke

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Charles duke menjadi orang termuda yang berhasil menginjakkan kakinya di bulan pada usia 36 tahun. Dia bersama John Young mengemban misi apollo 16 untuk menjelajah bulan. Dia pensiun dari NASA pada tahun 1975 dan memilih menjadi pendeta di masa pensiunnya.



11. Harrison Jack Schmitt

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Jack Schmitt menjadi pilot misi terakhir ke bulan bersama Apollo 17. Disana dia menghabiskan waktu selama 3 hari untuk berkeliling bulan mengggunakan lunar roving vehicle, mengumpulkan sampel bebatuan dan menanam alat ukur yang bisa dipantau dari bumi.

Jack pensiun pada 1975 dan memilih menjadi professor di University Wisconsin Madison Meksiko.



12. Eugene A. Cernan

Inilah 12 Orang Yang Pernah Menginjakan Kakinya di Bulan

Cernan menjadi manusia terakhir yang mendarat di bulan besama Schmitt dalam misi Apollo 17. Sebelumnya Cernan tidak tahu bahwa misi Apollo 17 merupakan misi terakhir pendaratan di bulan.

Dia menghabiskan waktu cukup lama di bulan bersama schmitt untuk meneliti material di bulan. Cernan pensiun dari NASA pada 1976 dan menghabiskan masa tuanya sebagai penulis buku luar angkasa.

Debu Antariksa



Definisi pengetian apa itu debu angkasa Di sekeliling Bumi ini bertebaran batuan antariksa dengan berbagai ukuran dari yang berukuran pasir hingga relatif lebih besar. Jumlahnya mencapai lebih dari 25.000 ton. Material ini belum termasuk sampah antariksa akibat aktivitas manusia sendiri. Sampah itu berupa rongsokan satelit yang tidak aktif lagi. Menurut data Lapan, jumlah sampah antariksa lebih dari 15.000 buah. Khusus untuk sampah satelit ini pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengeluarkan katalog untuk setiap satelit bekas yang berada di sekeliling Bumi. Katalog itu juga memuat pemilik satelit itu dan potensi bahaya saat masuk ke atmosfer. Sayangnya, katalog itu hanya berisi daftar sampah yang berukuran di atas 10 meter. Jatuhnya sampah antariksa merupakan ancaman lain bagi Indonesia. Peluang jatuhnya serpihan satelit—yang beredar di sekitar khatulistiwa—tergolong besar karena Indonesia membentang hingga seperdelapan wilayah khatulistiwa. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sri Kaloka. Sama seperti meteor, meski sampah antariksa berupa kepingan, jatuhnya ke permukaan Bumi akan memelesat dengan kecepatan yang sangat tinggi dan bisa mengenai kawasan permukiman atau obyek penting lain. Untuk mengantisipasi hal itu, Lapan mengamati obyek itu dan melakukan tindakan pengamanan sebelum kejadian, misalnya dengan menutup jalan tol dan membebaskan kawasan yang akan terkena obyek tersebut. Pada masa mendatang, peluang jatuhnya sampah antariksa di muka Bumi akan kian membesar. Hingga 27 Januari tahun lalu, jumlah serpihan ada 7.789—berukuran di atas 10 cm—satelit berfungsi dan tidak berfungsi berjumlah 3.338, dan badan roket ada 1.820—total ada 12.947 buah.

Sejarah Terbentuknya Alam Semesta


Banyak teori-teori yang mengemukakan asal usul tentang terbentuknya alam semesta, diantaranya :


a. Teori Tidal


Teori tidal atau teori pasang surut dikemukakan oleh James dan Harold Jeffers pada tahun 1919, menurut teori ini pada ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati Matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian Matahari tertarik dan lepas. Dari bagian Matahari yang terlepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.



b. Teori Bintang Kembar


Menurut teori ini kemungkinan dahulu kala matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu bintang meledak dan oleh gaya tari gravitasi bintang satunya, pecahan tersebut tetap berada di sekelilingnya.



c. Teori Nebular


Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu atau nabule, nabule ini mengisi seluruh ruang alam semesta karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing. Proses ini mula-mula lambat, kemudian makin cepat dan bentuknya berubah dari bulat bola menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi akan mengumpul di pusat cakram, dan kemudian menjadi matahari. Sedang sisinya yang tertinggal akan tetap berpusing, dan terbentuklah planet beserta satelitnya. Menurut para ahli, dalam setiap seribu bintang dialam semesta ini terdapat satu system tata surya. Jika dugaan ini benar, didalam galaksi atau bima sakti saja yang mempunyai 1011 bintang , akan terdapat 100 juta tata surya. Dan diantara tata surya itu kemungkinan ada beberapa yang mirip dengan tata surya kita.



d. Teori Creatio Continua


Menurut teori ini saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan kata lain alam semesta ini tidak penah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabur spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar dari pada yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritik pasa 10 miliar tahun lagi.
Tetapi dalam waktu 10 miliar tahun ini akan dihasilkan kabut-kabut baru.menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hydrogen. Dari hidrogen ini akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.

e. Teori G.P. Kuiper


Teori ini mengajuka teori berdasarkan keadaan yang di temui di luar tata surya dan teori ini adalah penyempurnaan dari teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa matahari serta semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini terdapat banyak kabut gas dan diantara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Kabut gas yang Nampak tipis diruang angkasa itu karena gaya tarik gravitasi antara molekul dalam kabut itu lambat laun merapatkan diri menjadi masa yang semakin lama semakin padat. Pemadatan ini di mungkinkan oleh sifat gas semacam itu selalu terjadi gerakan. Selanjutnya gerakan itu makin lama menjadi gerakan berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua gumpalan materi memadat di tengah,sedang gumpalan yang kecil akan melesat di lingkungan sekitarnya.
Gumpal yang terkumpul ditengah menjadi matahari sebagai pusat, sedang gumpalan-gumpalan yang kecil menjadi bakal planet.



f. Teori Big Bang


Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam yang kini dengan cara pemisahahan satu dengan yang lain Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan', dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang”. (QS. Al-Mulk, 67:3)
Sebenarnya teori tentang luar angkasa sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad saw dengan diturunkannya ayat tersebut.

Pengertian Lubang hitam



Lubang hitam (InggrisBlack hole) adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori relativitas umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah lubang hitam yang berada di ruang waktu. Di sekitar lubang hitam ada permukaan yang di sebut horizon peristiwa. Objek ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoretis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Teori medan kuantum dalam ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa horizon peristiwa memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu yang terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa lubang hitam, sehingga sulit untuk diamati lubang hitam bermassa bintang atau lebih.

Pengertian Galaksi Andromeda




Galaksi Andromeda adalah sebuah galaksi spiral yang berjarak kira-kira 780 kiloparsec dari bumi. Galaksi ini merupakan salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam yang cerah, tanpa bulan, dan tanpa polusi cahaya. 
Jarak ke Bumi2,537 juta tahun cahaya
Jarak2,54 ± 0,11 Mly; (778 ± 33 kpc)
Jumlah bintang~1 trillion (1012)
Ukuran tampak (V)3,167° × 1°
Ukuran (tc)~220 kly (diameter)

JARAK MATAHARI KE SETIAP PLANET

Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:



  • 57,9 juta kilometer ke Merkurius
  • 108,2 juta kilometer ke Venus
  • 149,6 juta kilometer ke Bumi
  • 227,9 juta kilometer ke Mars
  • 778,3 juta kilometer ke Jupiter
  • 1.427,0 juta kilometer ke Saturnus
  • 2.871,0 juta kilometer ke Uranus
  • 4.497,0 juta kilometer ke Neptunus

Proxima Centauri b



Proxima Centauri b (disebut juga Proxima b adalah sebuah planet luar surya yang mengorbit dalam zona layak huni dari bintang katai merah Proxima Centauri, bintang terdekat dengan Matahari. Planet ini terletak sekitar 4,2 tahun cahaya (1.3 parsec, 40 triliun km, atau 25 triliun mil) dari Bumi di konstelasi Centaurus. Planet ini adalah planet luar surya terdekat dengan tata surya serta planet layak huni terdekat yang diketahui.
Pada bulan Agustus 2016, Observatorium Selatan Eropa mengumumkan penemuan planet ini.[ Tak lama setelah penemuan, para peneliti menyelidiki potensi layak huni planet Proxima b, dan menyebutkan bahwa planet ini mungkin adalah planet luar surya yang mendukung kehidupan yang terdekat dengan lokasi kita. Peneliti berpikir bahwa kedekatannya dengan Bumi menawarkan kesempatan untuk kemungkinan eksplorasi robot di planet dengan proyek Starshot, atau setidaknya, "dalam abad mendatang".
Planet ini ditemukan dengan menggunakan metode kecepatan radial (spektroskopi Doppler), di mana pergeseran Doppler periodik dari garis-garis spektrum sebuah bintang menunjukkan sebuah objek yang mengorbit bintang tersebut. Dari metode ini, kecepatan radial bintang induk relatif terhadap Bumi adalah berbeda-beda dengan amplitudo sekitar 2 meter (6.6 kaki) per detik.

Pengertian TRAPPIST-1



TRAPPIST-1, juga dikenal sebagai 2MASS J23062928-0502285, adalah sebuah bintang kerdil ultradingin berjarak 39 tahun cahaya (12 parsec; 370 petameter) dari Bumi dalam konstelasi Akuarius.
Pada tahun 2015, tim astronom yang dipimpin oleh Michaël Gillon di Universitas LiègeBelgia menggunakan fotometri transit bersama dengan Transiting Planets and Planetesimals Small Telescope (TRAPPIST) di Observatorium La Silla di Chili untuk menemukan tiga planet seukuran Bumi yang sedang mengorbit bintang kerdil. Tanggal 22 Februari 2017, para ahli astronomi mengumumkan empat eksoplanet tambahan sekitar TRAPPIST-1. Selain TRAPPIST, pekerjaan ini memanfaatkan antara lain Very Large Telescope di Paranal dan Teleskop luar angkasa Spitzer NASA, dan menemukan total jumlah planet menjadi tujuh, di mana tiga di antaranya dianggap berada dalam zona layak huni. Yang lainnya juga mungkin dipercaya layak dihuni (memiliki air cair di suatu tempat di permukaannya)

Ditemukan, Planet Ross 128b Yang Berpotensi Dihuni Manusia

Planet Ross 128b



Planet yang berpotensi dihuni manusia hanya berjarak 11 tahun cahaya dari Bumi. Para ilmuwan mengatakan, Ross 128b memiliki suhu permukaan yang hampir sama dengan Bumi.

Dari ribuan planet yang ditemukan di luar tata surya, hanya sekitar 50 yang memperlihatkan kondisi seperti di Bumi. Sekarang, ilmuwan menemukan satu planet lagi yang berpotensi bisa dihuni manusia. Keistimewaannya, planet ini relatif dekat untuk ukuran astronomi. Jaraknya hanya 11 tahun cahaya.

Sekelompok astronom Eropa dan Amerika Selatan mengumumkan penemuan planet itu hari Rabu (15/11). Mereka menyatakan, planet "jarak dekat" ini bisa dihuni manusia, dan menamakan planet itu Ross 128b.
Menurut European Southern Observatory (ESO), planet Ross 128b memiliki massa yang mirip dengan Bumi dan "suhu permukaannya bisa mirip seperti Bumi." Ini berarti bahwa planet itu secara teoretis dapat mendukung adanya air, yang sangat diperlukan untuk kehidupan terestrial.
Suhu rata-rata diperkirakan antara -60 dan 20 derajat Celsius. Kini, peneliti harus mencari tahu apakah planet ini memiliki air, oksigen atau metana di atmosfernya.
Satu tahun di Ross 128b hanya 9,9 hari di bumi
Ross 128b dalam hitungan astronomis sangat dekat, sehingga memungkinkan pengamatan dari Bumi dengan teleskop mutakhir seperti E-ELT (European Extremely Large Telescope). Teleskop ini masih dalam konstruksi dan menurut rencana akan rampung tahun 2025, kata pemimpin proyek Xavier Bonfils kepada kantor berita Perancis AFP.
Ross 128b mengorbit dalam konstelasi bintang Virgo. Dari ribuan eksoplanet yang telah ditemukan ilmuwan, Ross 128b adalah satu dari hanya sekitar 50 planet yang mungkin bisa mendukung kehidupan.
Harian Inggris Guardian melaporkan, karena planet ini dua puluh kali lebih dekat ke matahari daripada Bumi, satu tahun di planet ini hanya berlangsung 9,9 hari. Tidak seperti matahari sistem tata surya kita, Ross 128b mengorbit bintang kerdil merah yang redup, sehingga memungkinkan berada jarak dekat tanpa planet ini terbakar sampai kering.
Ross 128b juga memiliki keuntungan dibandingkan dengan planet lain, Proxima Centuari b, yang juga disebut-sebut memiliki kondisi seperti bumi dan berjarak hanya 4,24 tahun cahaya dari Bumi. Tapi Proxima Centuari b mengorbit bintang yang jauh lebih aktif dan secara teratur terpapar ledakan bintang raksasa.

Pengertian Bintang Antares

   Astronesia - Antares   adalah   bintang   super raksasa   merah yang sedang m endekati   akhir hidupnya .  Setelah   tidak ada lagi   ...